Cari Blog Ini

Selasa, 29 September 2015

Kisah 4 Lilin

Kisah 4 Lilin
Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka

Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…


Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:


“Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!
Read More ->>

Senin, 21 September 2015

Raihan-Iman Mutiara

Album : Puji-Pujian
Munsyid : Raihan

Iman adalah mutiara
Di dalam hati manusia
Yang meyakini Allah
Maha Esa, Maha Kuasa

Tanpamu iman bagaimanalah
Merasa diri hamba padaNya
Tanpamu iman bagaimanalah
Menjadi hamba Allah yang bertaqwa

Iman tak dapat diwarisi
Dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli
Ia tiada di tepian pantai

Walau apapun caranya jua
Engkau mendaki gunung yang tinggi
Engkau berentas lautan api
Namun tak dapat jua dimiliki
Jika tidak kembali pada Allah

Jika tidak kembali pada Allah
...
Read More ->>

Kamis, 17 September 2015

Berkeliling Ke Kota Metropolitan



Namaku Indi choir, biasanya teman asramaku manggil namaku dengan sebutan choir. Aktifitasku sekarang sedang mengikuti PUSDIKLAT Rumah Gemilang Indonesia di Sawangan Kota Depok.
Hari libur diklat pun tiba, tepatnya tanggal 17 Agustus 2015. Sesuai dengan berita yang aku tahu di internet bahwa Presiden jokowi akan menggratiskan ongkos transportasi KRL dan Bajaj mulai dari pukul 08:00 s/d 17:00 WIB. Akupun  bersama teman-temanku, sebut saja Sapri, Iskandar, Kholik, dan antoni bertujuan ingin berkunjung kesebuah tempat yang belum pernah dijumpai oleh teman-temanku terutama sapri dan antoni. Sebab mereka berdua berasal dari daerah yang berbeda kalau Sapri berasal dari Kota Sampit Kalteng, sedangkan Antoni berasal dari Palembang Sumatera Selatan.
Mereka berdua ingin sekali berkunjung ke Kota yang terkenal dengan sebutan Kota Metropolitan. Tempat yang pertama kali ingin mereka kunjungi ialah Monas. Kami berangkat menggunakan kereta. Sesampainya kami di stasiun Depok Baru pukul 07:55 WIB dan kami pun langsung membeli tiket kereta, setelah kami mengambil tiket ternyata kami harus membayar harga tiketnya, dan kami merasa heran.
Setelah kami telusuri kenapa kami harus membayar tiket, dikarenakan kami baru ingat bahwa tiket gratis mulai pada pukul 08:00 sedangkan kami membeli tiketnya pada pukul 07:55, dan otomatis kami harus membayar tiket kereta itu. Dan kami pun hanya bisa mengelus dada sambil mengucap (rezeki penjaga kasir).
Karena takut ketinggalan kereta, kamipun langsung masuk kedalam stasiun dan tidak lama kereta yang ingin kami tumpangipun datang, lalu kami bergegas berebutan dengan penumpang lain agar mendapat tempat duduk dan alhasil kami harus berdiri menggantungkan tangan keatas.
Disepanjang perjalanan menuju Monas. Didalam kereta kami sempatkan waktu untuk berfoto-foto, walaupun banyak penumpang lain yang melihat tetapi itu tidak membuat kami merasa malu, walaupun terkadang kami malu-maluin.
(stasiun Djuanda) begitulah pegawai stasiun memberitahu bahwa kami sudah sampai ditempat tujuan.
Kami langsung bergegas keluar. Dan sebelum benar-benar keluar dari stasiun,rasanya tidak afdol kalau hanya berfoto didalam kereta tanpa berfoto distasiunnya :-D . Dan kamipun sempatkan lagi untuk mengabadikan gambar didalam stasiun. Karena takut kami mengantri panjang untuk naik ke atas monas, setelah foto-foto kami langsung meluncur ke tempat tujuan.
(Welcome To Monas) begitulah hati saya berbicara. Dan apakah yang terjadi? Disana tidak begitu ramai. Awalnya kami bersyukur karena kami berfikiran bahwa wahh berarti kami tidak harus mengantri terlalu panjang. Tetapi ada salah satu pengunjung yang merasa kecewa bahwa Monas pada tanggal 17 Agustus 2015 tidak dibuka (DI TUTUP).
Awalnya kami tidak percaya dengan ocehan pengunjung itu. Ketika kami hendak masuk memang benar gerbang yang berada disekitar Monas hanya dibuka sedikit, dan itupun hanya untuk para polisi yang berjaga dipos. Karena kami ingat kalau hari ini hari HUT RI KE-70, kami menyempatkan untuk melihat upacara di Istana Negara yang lokasinya tidak jauh dari Monas. Ketika dijalan menuju Istana Negara, kami pun foto-foto kembali karena melihat pancuran air yang bagus untuk kami jadikan background gambar kami.
 Sampainya di depan istana, disana banyak masyarakat indonesia yang melihat bahkan mengikuti upacara bendera walaupun hanya diluar gerbang istana dan melihat dengan layar yang lumayan besar ukurannya. Walaupun upacara belum selesai kamipun berjalan menuju Monas kembali ingin memastikan kembali apakah benar di tutup atau tidak.
 Ketika kami sedang berjalan, pesawat Jet Tempur milik TNI AU terbang tepat diatas kepala kami dan saat itu pula kami terkejut karena suara pesawat yang bunyinya nyaring sekali.  Walaupun kami tidak bisa masuk ke dalam Monas ataupun melihat pemandangan dari atas monas, kami masih bisa foto-foto dengan background Monas walaupun diluar Monas dan dengan jarak jauh.
Jam sudah menunjukkan pukul 11:30 WIB, kamipun sudah mulai lelah dan kami berinisiatif untuk beristirahat dan sambil menunggu datangnya waktu dzuhur di Masjid Istiqlal yang tidak jauh dari Monas. Setelah sampai dimasjid Istiqlal, kamipun langsung masuk dan menitipkan barang bawaan kepada petugas masjid tersebut.
Setelah itu kamipun beranjak naik ke lantai dua dan Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah menciptakan seluruh alam ini. Begitu indah masjid yang sekarang kami tapaki dan begitu kokohnya tiang-tiang yang berdiri tegak dianta bangunan-bangunan masjid istiqlal ini. Dan ukiran-ukiran kaligrafi bertuliskan Asmaul Husna yang sangat indah untuk dipandang mata.
Adzan Dzuhur pun berkumandang dengan suara yang sangat merdu sekali untuk didengar. Kami melaksanakan sholat secara berjamaah sekaligus mendapatkan ceramah agama dari imam masjid Istiqlal. Setelah sholat kami bergegas keluar dengan tubuh yang berdesak-desakan karena banyaknya orang yang juga mengikuti sholat berjamaah di masjid Istiqlal.
Kemudian kamipun mengantar sapri membeli sebuah Handphone di sebuah Toko Roxi daerah jakarta dan kami berfikiran untuk berangkat menggunakan bajaj. Kami kira ongkos bajaj masih masa gratis tetapi malah sebaliknya, kami harus nego-nego dengan abang supir bajaj karena ongkos yang menurut kami mahal. Dan akhirnya kami bisa meluluhkan hati si tukang bajaj tersebut dengan membayar ongkos 40 ribu untuk 5 orang dalam 1 bajaj.
Apa yang kalian fikirkan ketika naik bajaj yang ukurannya tidak seberapa ditampung oleh 5 orang? Yaa, gerah dan pengap sekali ditambah cuaca panas jakarta yang super duper panasnya. Kami diajak mengelilingi Kota Jakarta, melihat gedung-gedung tinggi yang berdiri kokoh dipinggir jalan. Ketika diperjalanan kami pun harus melalui kemacetan lalu lintas di kota metropolitan ini. Tetapi dengan kemacetan inilah kami bisa selfi didalam bajaj dengan tubuh yang berdesak-desakan.
Hal yang menyedihkan pun terjadi lagi. Toko Roxi yang kami ingin kunjungi ternyata TUTUP dan kamipun tidak menyadari kembali bahwa tanggal 17 Agustus 2015 adalah Hari Libur Nasional. Ketika kami sedang berfikir supir bajaj mengusulkan kami untuk membelinya di ITC daerah Pasar Senen. Tanpa berfikir panjang kami langsung menyetujui usulan dari supir bajaj tersebut.
Dan ketika diperjalanan, kami sempat berdiskusi masalah berapa harga ongkos  bajajnya, dan setelah sampai di ITC yang pak supir bajaj maksud, akhirnya kami harus menambah uang ongkos bajaj 40ribu jadi totalnya adalah 70ribu untuk 5 orang. Kami tidak ada rasa penyesalan ketika membayar bajaj dengan harga 70ribu, karena kami pun puas bisa keliling kota jakarta denghan menggunakan bajaj.
Di mall tersebut kami langsung mencari toko Handphone yang ingin sapri beli. Di toko pertama, harga Handphone’nya tidak pas dengan uang yang ada didalam dompet sapri, sehingga kami mencari toko Handphone yang lain. Tidak lama kemudian akhirnya kami mendaatkan toko Handphone yang pas dengan harga uang yang ada di dompet sapri. Dan dia pun akhirnya mendapatkan handphone yang dia inginkan.
Setelah mencari handphone untuk sapri, kamipun bergegas untuk pulang ke asrama, karena waktu sudah menunjukkan jam 15:00 WIB. Setelah keluar dari ITC, kamipun bingung bagaimana caranya kami pulang? Naik angkutan apa? Dan jurusan apa?. Akhirnya kami inisiatif untuk bertanya ke satpam ITC setempat. Setelah dapat info dari satpam tersebut kami pun langsung mencari angkutan yang jurusannya ke pasar senen, dan dilanjut dengan naik kereta di stasiun pasar senen.
(pasar senen... pasar senen... pasar senen... )
Akhirnya sampai juga di pasar senen. Karena jarak pasar senen dengan stasiun dekat, kami berlima sepakat untuk istirahat sejenak dan makan jajanan didaerah pasar senen dan sambil meluruskan kaki kami setelah lelah berkeliling di ITC tadi.
Setelah beristirahat sejenak, kamipun langsung meuju ke stasiun pasar senen untuk pulang ke asrama. Sampai di stasiun kamipun langsung mengisi saldo tiket masuk dan akhirnya tidak dipungut biaya. Karena takut ketinggalan kereta, kami langsung bergegas masuk. Dan yang paling menjengkelkan kami harus menunggu lamanya kereta datang.
Satu jam kemudian, kereta yang ingi kami tumpangipun datang, dan kami langsung berebut masuk dengan banyaknya penumpang yang ingin masuk juga. Karena perjalanan kami lumayan jauh dari stasiun jatinegara ke stasiun depok baru, kamipun memjamkan mata sejenak melepasan rasa lelah karena seharian kami berkeliling kota jakarta dengan naik bajaj yang ditumpang oleh 5 orang dan 1 supir. Itu adalah pengalaman kami dan khusnya untuk sapri dan anton yang baru pertama kali ke kota jakarta.
Waktu menunjukkan pukul 18:00, dan kamipun sampai di stasiun depok baru. Karena sudah masuk waktu sholat magrib, kami pun langsung bergegas mencari masjid didaerah stasiun dan kamipun akhirnya sholat magrib di masjid mall itc depok. Setelah sholat, kami beristirahat untuk sekedar mengemil gorengan didepan terminal depok.
Kemudian, kami langsung pulang dan menaiki angkutan umum jurusan pengasinan. Di tengah perjalanan didaerah sawangan,kami terkena macet yang lumayan panjang. Dan waktupun sudah menunjukkan pukul 19:00 WIB. Setelah setengah jam macet, akhirnya kami sampai di jalan pengasinan dan kamipun harus jalan lagi.
Karena kami belum sholat isya, kamipun singgah di mushola terdekat untuk melaksanakan sholat isya secara berjamaah. Setelah sholat isya kamipun melanjutkan perjalanan kembali menuju asrama. Dan tepat pukul 20:00 kamipun sampai di asrama dengan tubuh yang terasa letih dan membawa sebuah pengalaman dan cerita yang menarik yang tidak akan kami lupakan ketika nanti kami lulus.
-THE END-

Read More ->>

Senin, 14 September 2015

Jauhilah Rasa Iri Dan Dengki

Capailah kemasyhuran
dengan jalan merdeka dan cara yang sehat.
Janganlah dengki pada kemasyhuran orang lain.
Orang yang dengki melihat keuntungan orang lain
pertanda masih dangkal ilmu pengetahuan
dan masih lemah imannya.
 (Orang Bijak)
Read More ->>

Keyakinan Adalah Keajaiban


Aku berpegang teguh pada kebesaran Allah
karena Dialah Yang MAhaKuasa dan Maha Segala-galanya.
Keyakinanku kepada Allah adlah sumber kekuatan hiduku
yang paling besar dalam kehidupanku...

Dan, aku percaya kepada diri dan kemampuanku,
karena aku tahu bahwa sebutir kepercayaan diri
lebih besar daripada sekarung bakat yang tertidur...

Yakin kepada Allah dan percaya diri
menciptakan mukjizat diatas dunia...
(Orang Bijak)

Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Total Tayangan Halaman

My Album

My Album

Subscribe Box

Pages