Namaku Indi
choir, biasanya teman asramaku manggil namaku dengan sebutan choir. Aktifitasku
sekarang sedang mengikuti PUSDIKLAT Rumah Gemilang Indonesia di Sawangan Kota
Depok.
Hari libur
diklat pun tiba, tepatnya tanggal 17 Agustus 2015. Sesuai dengan berita yang
aku tahu di internet bahwa Presiden jokowi akan menggratiskan ongkos
transportasi KRL dan Bajaj mulai dari pukul 08:00 s/d 17:00 WIB. Akupun bersama teman-temanku, sebut saja Sapri,
Iskandar, Kholik, dan antoni bertujuan ingin berkunjung kesebuah tempat yang
belum pernah dijumpai oleh teman-temanku terutama sapri dan antoni. Sebab
mereka berdua berasal dari daerah yang berbeda kalau Sapri berasal dari Kota
Sampit Kalteng, sedangkan Antoni berasal dari Palembang Sumatera Selatan.
Mereka
berdua ingin sekali berkunjung ke Kota yang terkenal dengan sebutan Kota
Metropolitan. Tempat yang pertama kali ingin mereka kunjungi ialah Monas. Kami
berangkat menggunakan kereta. Sesampainya kami di stasiun Depok Baru pukul
07:55 WIB dan kami pun langsung membeli tiket kereta, setelah kami mengambil
tiket ternyata kami harus membayar harga tiketnya, dan kami merasa heran.
Setelah
kami telusuri kenapa kami harus membayar tiket, dikarenakan kami baru ingat
bahwa tiket gratis mulai pada pukul 08:00 sedangkan kami membeli tiketnya pada
pukul 07:55, dan otomatis kami harus membayar tiket kereta itu. Dan kami pun
hanya bisa mengelus dada sambil mengucap (rezeki penjaga kasir).
Karena
takut ketinggalan kereta, kamipun langsung masuk kedalam stasiun dan tidak lama
kereta yang ingin kami tumpangipun datang, lalu kami bergegas berebutan dengan
penumpang lain agar mendapat tempat duduk dan alhasil kami harus berdiri
menggantungkan tangan keatas.
Disepanjang
perjalanan menuju Monas. Didalam kereta kami sempatkan waktu untuk
berfoto-foto, walaupun banyak penumpang lain yang melihat tetapi itu tidak
membuat kami merasa malu, walaupun terkadang kami malu-maluin.
(stasiun Djuanda) begitulah pegawai stasiun
memberitahu bahwa kami sudah sampai ditempat tujuan.
Kami
langsung bergegas keluar. Dan sebelum benar-benar keluar dari stasiun,rasanya
tidak afdol kalau hanya berfoto didalam kereta tanpa berfoto distasiunnya :-D .
Dan kamipun sempatkan lagi untuk mengabadikan gambar didalam stasiun. Karena
takut kami mengantri panjang untuk naik ke atas monas, setelah foto-foto kami
langsung meluncur ke tempat tujuan.
(Welcome To
Monas) begitulah hati saya berbicara. Dan apakah yang terjadi? Disana tidak
begitu ramai. Awalnya kami bersyukur karena kami berfikiran bahwa wahh berarti
kami tidak harus mengantri terlalu panjang. Tetapi ada salah satu pengunjung
yang merasa kecewa bahwa Monas pada tanggal 17 Agustus 2015 tidak dibuka (DI
TUTUP).
Awalnya
kami tidak percaya dengan ocehan pengunjung itu. Ketika kami hendak masuk
memang benar gerbang yang berada disekitar Monas hanya dibuka sedikit, dan
itupun hanya untuk para polisi yang berjaga dipos. Karena kami ingat kalau hari
ini hari HUT RI KE-70, kami menyempatkan untuk melihat upacara di Istana Negara
yang lokasinya tidak jauh dari Monas. Ketika dijalan menuju Istana Negara, kami
pun foto-foto kembali karena melihat pancuran air yang bagus untuk kami jadikan
background gambar kami.
Sampainya di depan istana, disana banyak
masyarakat indonesia yang melihat bahkan mengikuti upacara bendera walaupun
hanya diluar gerbang istana dan melihat dengan layar yang lumayan besar
ukurannya. Walaupun upacara belum selesai kamipun berjalan menuju Monas kembali
ingin memastikan kembali apakah benar di tutup atau tidak.
Ketika kami sedang berjalan, pesawat Jet
Tempur milik TNI AU terbang tepat diatas kepala kami dan saat itu pula kami
terkejut karena suara pesawat yang bunyinya nyaring sekali. Walaupun kami tidak bisa masuk ke dalam Monas
ataupun melihat pemandangan dari atas monas, kami masih bisa foto-foto dengan
background Monas walaupun diluar Monas dan dengan jarak jauh.
Jam sudah
menunjukkan pukul 11:30 WIB, kamipun sudah mulai lelah dan kami berinisiatif
untuk beristirahat dan sambil menunggu datangnya waktu dzuhur di Masjid
Istiqlal yang tidak jauh dari Monas. Setelah sampai dimasjid Istiqlal, kamipun
langsung masuk dan menitipkan barang bawaan kepada petugas masjid tersebut.
Setelah itu
kamipun beranjak naik ke lantai dua dan Subhanallah, Maha Suci Allah yang telah
menciptakan seluruh alam ini. Begitu indah masjid yang sekarang kami tapaki dan
begitu kokohnya tiang-tiang yang berdiri tegak dianta bangunan-bangunan masjid
istiqlal ini. Dan ukiran-ukiran kaligrafi bertuliskan Asmaul Husna yang sangat
indah untuk dipandang mata.
Adzan
Dzuhur pun berkumandang dengan suara yang sangat merdu sekali untuk didengar.
Kami melaksanakan sholat secara berjamaah sekaligus mendapatkan ceramah agama
dari imam masjid Istiqlal. Setelah sholat kami bergegas keluar dengan tubuh
yang berdesak-desakan karena banyaknya orang yang juga mengikuti sholat
berjamaah di masjid Istiqlal.
Kemudian
kamipun mengantar sapri membeli sebuah Handphone di sebuah Toko Roxi daerah jakarta
dan kami berfikiran untuk berangkat menggunakan bajaj. Kami kira ongkos bajaj
masih masa gratis tetapi malah sebaliknya, kami harus nego-nego dengan abang
supir bajaj karena ongkos yang menurut kami mahal. Dan akhirnya kami bisa
meluluhkan hati si tukang bajaj tersebut dengan membayar ongkos 40 ribu untuk 5
orang dalam 1 bajaj.
Apa yang
kalian fikirkan ketika naik bajaj yang ukurannya tidak seberapa ditampung oleh
5 orang? Yaa, gerah dan pengap sekali ditambah cuaca panas jakarta yang super
duper panasnya. Kami diajak mengelilingi Kota Jakarta, melihat gedung-gedung
tinggi yang berdiri kokoh dipinggir jalan. Ketika diperjalanan kami pun harus
melalui kemacetan lalu lintas di kota metropolitan ini. Tetapi dengan kemacetan
inilah kami bisa selfi didalam bajaj dengan tubuh yang berdesak-desakan.
Hal yang
menyedihkan pun terjadi lagi. Toko Roxi yang kami ingin kunjungi ternyata TUTUP
dan kamipun tidak menyadari kembali bahwa tanggal 17 Agustus 2015 adalah Hari
Libur Nasional. Ketika kami sedang berfikir supir bajaj mengusulkan kami untuk
membelinya di ITC daerah Pasar Senen. Tanpa berfikir panjang kami langsung
menyetujui usulan dari supir bajaj tersebut.
Dan ketika
diperjalanan, kami sempat berdiskusi masalah berapa harga ongkos bajajnya, dan setelah sampai di ITC yang pak
supir bajaj maksud, akhirnya kami harus menambah uang ongkos bajaj 40ribu jadi
totalnya adalah 70ribu untuk 5 orang. Kami tidak ada rasa penyesalan ketika
membayar bajaj dengan harga 70ribu, karena kami pun puas bisa keliling kota
jakarta denghan menggunakan bajaj.
Di mall
tersebut kami langsung mencari toko Handphone yang ingin sapri beli. Di toko
pertama, harga Handphone’nya tidak pas dengan uang yang ada didalam dompet
sapri, sehingga kami mencari toko Handphone yang lain. Tidak lama kemudian
akhirnya kami mendaatkan toko Handphone yang pas dengan harga uang yang ada di
dompet sapri. Dan dia pun akhirnya mendapatkan handphone yang dia inginkan.
Setelah
mencari handphone untuk sapri, kamipun bergegas untuk pulang ke asrama, karena
waktu sudah menunjukkan jam 15:00 WIB. Setelah keluar dari ITC, kamipun bingung
bagaimana caranya kami pulang? Naik angkutan apa? Dan jurusan apa?. Akhirnya
kami inisiatif untuk bertanya ke satpam ITC setempat. Setelah dapat info dari
satpam tersebut kami pun langsung mencari angkutan yang jurusannya ke pasar
senen, dan dilanjut dengan naik kereta di stasiun pasar senen.
(pasar senen... pasar senen... pasar senen... )
Akhirnya
sampai juga di pasar senen. Karena jarak pasar senen dengan stasiun dekat, kami
berlima sepakat untuk istirahat sejenak dan makan jajanan didaerah pasar senen
dan sambil meluruskan kaki kami setelah lelah berkeliling di ITC tadi.
Setelah
beristirahat sejenak, kamipun langsung meuju ke stasiun pasar senen untuk
pulang ke asrama. Sampai di stasiun kamipun langsung mengisi saldo tiket masuk
dan akhirnya tidak dipungut biaya. Karena takut ketinggalan kereta, kami
langsung bergegas masuk. Dan yang paling menjengkelkan kami harus menunggu
lamanya kereta datang.
Satu jam
kemudian, kereta yang ingi kami tumpangipun datang, dan kami langsung berebut
masuk dengan banyaknya penumpang yang ingin masuk juga. Karena perjalanan kami
lumayan jauh dari stasiun jatinegara ke stasiun depok baru, kamipun memjamkan
mata sejenak melepasan rasa lelah karena seharian kami berkeliling kota jakarta
dengan naik bajaj yang ditumpang oleh 5 orang dan 1 supir. Itu adalah
pengalaman kami dan khusnya untuk sapri dan anton yang baru pertama kali ke
kota jakarta.
Waktu
menunjukkan pukul 18:00, dan kamipun sampai di stasiun depok baru. Karena sudah
masuk waktu sholat magrib, kami pun langsung bergegas mencari masjid didaerah
stasiun dan kamipun akhirnya sholat magrib di masjid mall itc depok. Setelah
sholat, kami beristirahat untuk sekedar mengemil gorengan didepan terminal
depok.
Kemudian,
kami langsung pulang dan menaiki angkutan umum jurusan pengasinan. Di tengah
perjalanan didaerah sawangan,kami terkena macet yang lumayan panjang. Dan
waktupun sudah menunjukkan pukul 19:00 WIB. Setelah setengah jam macet,
akhirnya kami sampai di jalan pengasinan dan kamipun harus jalan lagi.
Karena kami
belum sholat isya, kamipun singgah di mushola terdekat untuk melaksanakan
sholat isya secara berjamaah. Setelah sholat isya kamipun melanjutkan
perjalanan kembali menuju asrama. Dan tepat pukul 20:00 kamipun sampai di
asrama dengan tubuh yang terasa letih dan membawa sebuah pengalaman dan cerita
yang menarik yang tidak akan kami lupakan ketika nanti kami lulus.
-THE END-
0 komentar:
Posting Komentar